BOGOR-Mengingat hari gizi nasional yang diperingati belum lama ini, nilai gizi masyarakat Kota Bogor menjadi sorotan dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor. Kepala Seksi Informasi Kesehatan dan Humas, Nia Nurkania mengungkapkan ada ketimpangan yang cukup jauh antara jumlah masyarakat penderita kurang gizi dengan masyarakat apenderita gizi berlebih atau obesitas.
Menurut data terakhir yang dihimpun
oleh Dinkes Kota Bogor, masih ada sebanyak 81.959 warga Kota Bogor yang
menederita obesitas. Meski jumlahnya menurun dari sebelumnya yang mencapai angka
105.708 orang, namun jumlah tersebut tetap terbilang tinggi. Gejala yang dapat
mengantarkan manusia pada penyakit mematikan itu banyak diderita oleh kalangan
remaja di Kota Hujan. “Data ini dari
hasil pengecekan di Puskesmas, pengecekan di berbagai instansi, dan dari hasil
layanan mobil curhat,” jelasnya kepada Radar Bogor, Selasa (1/3).
Meski obesitas terjadi karena
aktivitas dan pola makan yang teratur, tapi penderitanya juga ada dari usia
balita. Jumlahnya sebesar 1,72 persen dari total keseluruhan. Nia tetap
menyarankan bagi seluruh penderita obesitas untuk melakukan diet dan olahraga
secara teratur. Namun, ada baiknya para penderita melakukan konsultasi terlebih
dahulu ke puskesmas terdekat sebelum menjelankan diet. “Banyak yang tidak sadar
juga kalau dirinya itu positif diabetes, karena memang tidak melakukan
pemeriksaan berat badan ideal,” ujarnya.
Ia mengatakan, obesitas dapat
disebabkan oleh berbagai macam hal. Di antaranya, faktor genetik, konsumsi
makanan cepat saji dan makan ringan dalam kemasan, konsumsi minuman ringan,
serta kurangnya aktivitas fisik. Maka menurutnya perlu dikawatirkan bagi
anak-anak yang menyukai makanan cepat saji. Terlebih, pada yang makan dengan
lahap dan menambah porsi bila mengkonsumsi makanan cepat saji. “Intinya perlu
perhatian lebih bagi orang tua,” kata Nia.
Penyakit yang dapat ditimbulkan
akibat obesitas adalah diabetes, darah tinggi, dan penyakit jantung.
Penyakit-penyakit yang dulu dianggap sebagai penyakit usia lanjut dan dewasa,
kini dapat dialami pada anak akibat timbunan lemak, kolesterol dan gula yang
terdapat dalam tubuh. Kemudian, gangguan pernapasan atau asma berisiko lebih
besar dialami anak yang mengalami obesitas.
Selain itu, anak-anak dengan
kelebihan berat badan atau kegemukan juga dapat mengalami kesulitan bergerak
dan terganggu pertumbuhannya karena timbunan lemak yang berlebihan pada
organ-organ tubuh yang seharusnya berkembang. Belum lagi efek psikologis yang
dialami anak, misalnya ejekan dari teman-teman sekelas pada anak-anak yang
telah bersekolah.(fik)
Izin Share Ya Admin... Di Delete Saja Jika Tidak Berkenan, Mohon Jangan Di Spam... Terima Kasih...
ReplyDeleteHalo Bos, Selamat Datang Di WIN88BET Master Agen Judi Online Terpercaya Dengan Promo Bonus Yang Menarik :
CashBack 10% Sportsbook
Cashback 5% Casino + Rollingan 0.7%
Cashback 5% Tangkas Online
Potongan Menarik Togel Online
Bonus Referensi 5%
Langsung BBM Ke 2B4BD361 Untuk BBM Versi Lama Dan Via BBM
Versi ANDROID Di D1C67D7A Atau Telp/Sms Ke +85512267210. www.coklat88.com Terima Kasih :)